Sabtu, 09 Mei 2020

E-LEARNING


KOMUNIKASI DALAM KELAS ONLINE


       Salah satu aktivitas dalam pembelajaran online adalah komunikasi. Komunikasi dilakukan untuk mencapai  tujuan pembelajaran. Komunikasi  terjadi antara  fasilitator dengan  peserta  diklat,  antar  peserta,  peserta  dengan  penyelenggara.  Komunikasi tersebut  dilakukan  secara  synchronous maupun  asynchronous.  Komunikasi  terjadi secara  synchronous  apabila  pihak-pihak  yang  berkomunikasi melakukan  komunikasi pada waktu yang sama dengan lokasi yang sama atau berbeda.
1.       Forum Diskusi
Forum  diskusi  merupakan  fitur  komunikasi  yang  utama  dalam  pembelajaran online. Melalui  forum  diskusi  akan  terjadi  komunikasi  interaktif  antara  fasilitator dengan  peserta,  antar  fasilitator,  antar  peserta  untuk  tukar  pengetahuan  dan pengalaman  atau  sebagai  sarana  unjuk  kerja  peserta. Untuk  berpartisipasi  dalam  forum  diskusi  hendaknya  peserta memperhatikan  tipe forum yang hendak diikuti, sehingga peserta dapat menyesuaikan aktivitasnya. Forum diskusi mempunyai fitur-fitur sebagai berikut.

1)      Tanya jawab 
Fitur tanya jawab merupakan fitur utama dari forum diskusi. Forum mempunyai bagian-bagian yang berfungsi untuk menuliskan judul maupun isi pertanyaan. 
2)      Melampirkan file 
Pengguna  juga  dapat  melampirkan  file  dengan  ukuran  dan  jumlah  file  yang dilampirkan mengikuti pengaturan oleh administrator sistem. 
3)      Melampirkan gambar/foto/ animasi/narasi 
Selain  file,  pengguna  juga  dapat  melampirkan  gambar/foto/animasi/narasi  ke dalam forum diskusi melalui menu insert image. 
4)      Mengunggah video 
Di  dalam  forum  diskusi  juga  dapat  dilampirkan  video,  baik  dengan  cara melampirkan  dalam  bentuk  file  atau  ditempel  dengan mengambil  alamat URL file video tersebut. 

Dalam pembelajaran online, pemanfaatan forum diskusi antara lain untuk: 
1.       berkomunikasi menyampaikan ide, gagasan, pengalaman, 
2.       bertanya  topik  baru  yang  terkait  dengan materi  atau  hal-hal  yang mendukung pembelajaran, 
3.       memberi respon/jawaban terhadap topik atau pendapat orang lain. 
4.       saluran untuk mengumpulkan tugas peserta, 
5.       sebagai sarana unjuk kerja peserta dan penilaian oleh fasilitator. 

2.       Blog
Blog  merupakan  salah  satu  fitur  komunikasi  Moodle,  di  mana  melalui  blog pengguna  sistem  berbasis  Moodle  dapat  menyampaikan  ide,  gagasan, pengalamannya  untuk  diketahui  dan  direspon  orang  lain.  Dalam  proses pembelajaran  diklat  blog  dapat  dimanfaatkan  oleh  penggunanya sebagai  sarana  untuk  mengekspresikan  pengalaman  pembelajaran  yang  telah dialaminya.  Blog  merupakan  jurnal  belajar  yang  tidak  terstruktur  untuk menyampaikan  ide,  pengalaman,  refleksi  pembelajaran  penggunanya.  Melalui  blog  juga  peserta  diklat  dapat menyampaikan  permasalahan, masukan,  respon  atau  umpan  balik  terhadap materi yang baru saja dipelajari. Blog  juga dapat berfungsi sebagai  forum diskusi di mana seseorang menyampaikan  topik  atau  idenya  dan  orang  lain  dapat merespon  topik tersebut.

3.       Message 
  Moodle  juga mempunyai  kanal komunikasi dalam  bentuk message  atau pesan. Informasi  di dalam  message  ditujukan  pada  individu  tertentu,  tidak  dalam  bentuk siaran/broadcast.

4.       Chat
  Chat merupakan  aktivitas  di Moodle  yang  dapat  digunakan  untuk  komunikasi synchronous.  Pengguna  dapat  melakukan  percakapan  secara  real  time  dengan pengguna  lain yang berada di dalam sistem.


Menurut saya di dalam dunia internet,media sosial merupakan media yang paling digemari oleh pengguna internet. Yang marak digunakan oleh masyarakat antara lain adalah aplikasi whatsapp, Facebook messenger, Line, Talk, Telegram dan lain-lain. Kali ini saya akan menambahkan materi tentang CHAT. Dalam pembelajaran diklat, chat merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam berkomunikasi. Chat dapat melakukan komunikasi antara 2 orang atau grup yang tidak berada di satu tempat. Chat dapat dimanfaatkan untuk beberapa hal ,antara lain adalah sebagai sarana berkomunikasi yang paling mudah dan cepat, percakapan  secara  langsung  antara  peserta  dan  fasilitator  secara  khusus, misalnya  peserta  berkonsultasi  ke  fasilitator  atau  fasilitator  menyampaikan pesan-pesan khusus kepada peserta, chat bisa digunakan untuk berkumpul pada suatu grup atau multiple chat ; Selain itu chat dapat dimanfaatkan untuk sarana berkonsultasi agar lebih mudah. Chat terkadang diartikan sebagai kegiatan bercakap-cakap atau bercengkrama atau mengobrol pada sosial media.


Sumber :
Bahan Ajar E-Learning BAB VI Komunikasi dalam Kelas Online

Selasa, 31 Maret 2020

Gegara COVID-19 Menyebar Luas, Negara-negara Ini Putuskan Lockdown

Cermati.com, Jakarta - Jumlah kasus corona (Covid-19) di sejumlah negara menyebar luas dengan cepat dan mengalami lonjakan yang tinggi dalam waktu dekat. Alhasil, beberapa negara sudah menerapkan lockdown untuk memperlambat penyebaran virus corona.
Hal ini juga membuat wabah virus corona tak lagi sebagai darurat kesehatan dunia, tapi kini World Health Organization (WHO) menyebutnya sebagai pandemi global.
Dikutip dari laman Worldometer, per hari ini (17/03/2020) kasus Covid-19 sudah menyebar ke 162 negara dengan jumlah 183,737 kasus, 7.177 orang meninggal dan 79.911 orang dinyatakan sembuh.
Perlu diketahui, arti lockdown dari Cambridge ini merupakan keadaan yang membuat orang tidak boleh masuk atau meninggalkan sebuah kawasan secara bebas karena adanya kondisi darurat.
Dengan adanya penerapan lockdown atau penguncian atau karantina di suatu kawasan atau negara berupa penutupan akses hingga pembatasan aktivitas bisa membuat jumlah kasus Covid-19 mengalami penurunan meski pergerakannya perlahan.
Dirangkum Cermati.com dari berbagai sumber, berikut daftar negara-negara yang telah melakukan lockdown.

Negara-negara yang di Lockdown


Daftar negara-negara yang di lockdown sebagai tindakan untuk mengurangi penyebaran virus corona per 17 Maret 2020:

1. China

China sebagai negara pertama yang melakukan lockdown sejak Januari 2020. Bagaimana tidak? Virus menular dan mematikan yang berasal dari negara tersebut, tepatnya di kota Wuhan, provinsi Hubei ini menyebar luas dengan cepat.
Pemerintah China menerapkan lockdown di 20 provinsi dan wilayah dengan beberapa aturan yang berlaku, di antaranya memutus jalur transportasi ke dan dari kota yang dikarantina dan menutup banyak tempat umum.

2. Italia

Setelah Italia mengumumkan terjadinya lonjakan kasus Covid-19 dan menjadi negara kedua dengan jumlah kasus corona terbanyak, akhirnya dengan segera Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte memutuskan untuk lockdown.
Beberapa kegiatan yang harus dipatuhi selama lockdown di antaranya: perjalanan dibatasi, sekolah atau kantor diliburkan, tidak boleh pergi ke tempat umum dan menghadiri acara-acara yang ramai pengunjung.
Pemerintah memberikan izin kepada warga Itali untuk bepergian jika adanya situasi kerja yang mendesak atau ingin ke rumah sakit. Apabila, ketahuan berbohong maka warga tersebut harus mempertanggung jawabkan perbuatannya dengan hukuman 3 bulan penjara hingga dengan sekitar Rp3,4 juta.

3. Irlandia

Lockdown yang dilakukan pemerintahan Irlandia berupa semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, kantor publik dan lembaga budaya ditutup. Pihak pemerintah tetap mengizinkan transportasi umum dan toko-toko beroperasi. Yang terpenting, setiap orang harus saling menjaga jarak kurang lebih 1 meter.
Selain itu, ada peraturan pertemuan yang harus ditaati, yaitu dilarang menggelar pertemuan dalam ruangan dengan jumlah tamu yang hadir lebih dari 100 dan dilarang menggelar pertemuan di luar ruangan dengan jumlah tamu yang hadir lebih dari 500 orang.

4. Amerika Serikat

Donal Trump, Presiden AS menutup beberapa tempat dan organisasi penting seperti Disneyland di California dan Disney World di Florida, kemudian Mahkamah Agung, Wall Street, sekolah, kampus hingga Stadion Dodgers di Los Angeles.
Selain itu, untuk meminimalisir potensi perluasan penularan Covid-19, baru-baru ini AS juga menutup larangan terbang dari 26 negara Uni Eropa.
Negara lain yang juga Turut Lakukan Lockdown
5. Filipina
6. Denmark
7. Mongolia
8. Prancis
9. El Salvador
10. Polandia
11. Selandia Baru
12. Spanyol
13. Lebanon
14. Malaysia
15. Canada
16. Mesir
17. Kolumbia
18. Finland
19. Jerman

Indonesia Lockdown atau Tidak?


Kasus Corona di Indonesia terus mengalami peningkatan sejak pengumuman kasus Covid-19 pertama pada awal Maret 2020. Mengutip laporan di https://www.worldometers.info/coronavirus/, hari ini kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 172 kasus yang tersebar di beberapa wilayah seperti Banten, Jawa Tengah, Jawa Berat, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara dan Jakarta sebagai wilayah terbanyak kasus corona. Dengan total tersebut, jumlah kematian 5 orang dan pasien sembuh sejumlah 8 orang.
Hal ini tentunya membuat banyak masyarakat Indonesia khawatir, takut dan mempertanyakan apakah Indonesia akan melakukan lockdown seperti beberapa negara lainnya agar kasus Covid-19 di tanah air bisa berkurang, lalu kapan lockdown di Indonesia akan terlaksana?
Mengutip dari salah satu postingan Instagram Presiden RI, Joko Widodo mengungkapkan, untuk menghadapi situasi terkait dengan pandemi Covid-19 ini tidak mudah. Mulai semua kebijakan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, akan dan harus ditelaah secara mendalam agar efektif menyelesaikan masalah dan tidak semakin memperburuk keadaan.
“Kebijakan karantina wilayah (lockdown) baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, misalnya, adalah kebijakan pemerintah pusat. Sampai saat ini, kita belum ada pikiran ke arah itu. Yang perlu dilakukan adalah penerapan pembatasan sosial (social distancing), yaitu mengurangi mobilitas orang dari satu tempat ke tempat lain, menjaga jarak, dan mengurangi kerumuman orang,” tambah Jokowi.
Untuk itu, hingga saat ini pemerintah Indonesia masih terus berkomunikasi dengan WHO dan menggunakan protokol kesehatan WHO, serta berkonsultasi dengan para ahli kesehatan masyarakat dalam menangani penyebaran Covid-19 ini.



Jumat, 20 Maret 2020

MOTIVASI BELAJAR


Pengertian secara umum
Pengertian motivasi belajar secara umum adalah keseluruhan daya penggerak baik dari dalam diri maupun dari luar siswa yang menjamin kelangsungan dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai.

Pengertian Motivasi Belajar Menurut Para Ahli
Berikut akan dibahas mengenai definisi dan pengertian motivasi belajar menurut pendapat para ahli.
Menurut Clayton Alderfer (2011)
Arti motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan segala kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Menurut H. Mulyadi (1991)
Pengertian motivasi belajar adalah membangkitkan dan memberikan arah dorongan yang menyebabkan individu melakukan perbuatan belajar
Menurut Sardiman (1986)
Pengertian motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.
Menurut Djamarah (2008)
Menurut Djamarah, motivasi yang berasal dari dalam diri pribadi seseorang disebut motivasi intrinsik, yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar.
Menurut Uno (2006)
Motivasi dan belajar merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan berhasil dan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan, lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan belajar yang menarik.

MOTIVASI UNTUK BELAJAR Memberikan semangat atau support terhadap anak guna untuk membuatnya agar lebih giat lagi dalam belajar merupakan salah satu persoalan yang patut untuk kita perhatikan. Apalagi apabila sang anak sudah mulai masuk ke jenjang pendidikan sekolah dasar (SD), tentunya sang anak tersebut harus mendapati perhatian lebih.
Penyampaian tentang pendidikan dari kecil ini merupakan salah satu perbuatan yang sangat baik dan juga akan memberikan pengaruh positif kepada sang anak ketika ia sudah besar nanti.
Jikalau sang anak tidak ada yang memberikan sebuah motivasi dari guru-guru atau orang tua, tentu saja sang anak akan mendapati kejenuhan ketika ia sedang belajar. Maka dari itu, memberikan sebuah motivasi dengan rutin menjadi kewajiban sebagai orang tua dan juga para guru-guru ketika berlangsungnya proses belajar mengajar.
Berikut dibawah ini saya akan berbagi sedikit mengenai tips atau cara memberi motivasi untuk belajar kepada sang anak.

1. Proses Kegiatan Pengajaran yang Beragam

Adanya cara ini perlu oleh guru-guru yang mengajar pelajaran anak-anak di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah keatas. Mengapa guru-guru harus menerapkan cara seperti ini? Karena ketika belajar di sekolah akan terasa jenuh dan juga membosankan apabila terlalu serba sama.
Jikalau anak atau siswa dan siswi jenuh dalam belajar, tentu saja persoalan itu akan membuat turun rasa semangat dalam menimba ilmu dan belajar didalam kelas.
Maka anak itu akan kurang memiliki hasrat untuk memahami dan menangkap pelajaran yang disampaikan dan juga pelajaran yang telah diterangkan oleh sang guru. Oleh karena itu, disini seorang guru memang memiliki tugas yang benar sangat-sangat harus diperhatikan apabila guru itu menginginkan seluruh anak didiknya berhasil dalam memahami penjelasan yang telah disampaikan kepadanya.

2. Menjadikan Anak yang Aktif Ketika Belajar

Seorang guru patut dapat memberikan sebuah kelulusan kepada anak didiknya untuk mengekspresikan diri ketika berpendapat, berkreasi, bertanya, mendesain, dan hal-hal lainnya yang memancing kegiatan dan juga keaktifan seorang anak ketika sedang belajar.

3. Memberikan Sebuah Penghargaan Kepada Murid

Seorang guru patut dapat memberikan sebuah petunjuk kepada murid atau anak didiknya mengenai persoalan yang baik dan juga bagaimana caranya untuk bisa mendapatkan sebuah hasil yang bagus juga maksimal. Jangan sampai membiarkan dan mendiamkan murid-muridnya mencontek, mengerjakan tugas yang asal-asalan, dan lain-lainnya.

4. Memberikan Sebuah Pengakuan Kepada Hasil Belajar

Jikalau murid atau anak didik telah berusaha secara sungguh-sungguh ketika belajar, maka berikanlah dia sebuah pengakuan atau penghargaan yang dapat membuat dirinya merasa gembira dan juga dapat memberikan dorongan lebih dalam meningkatkan usaha dan prestasinya ketika ia belajar.
Lantas harus memberikan penghargaan berupa apa? Penghargaan ini bisa diberikan dalam bentuk hadiah atau pun sesuatu lainnya yang bisa membuat sang anak itu merasa gembira.

5. Tidak Memberikan Suatu Ancaman Kepada Murid

Seorang guru jangan sampai membuat anak muridnya merasa terancam, misalkan seperti memberikan suatu hukuman yang mana hukuman tersebut tidak patut diberikan kepada sang murid, kekerasan kepada murid, dan masih banyak ancaman-ancaman yang tidak wajar lainnya.
Misalkan seperti mengancam kepada murid jikalau murid tersebut mendapati nilai yang memang tidak bagus dan juga tidak memuaskan (jelek), persoalan ini dapat mengakibatkan murid berbuat berbagai hal cara untuk terhindar dari segala ancaman sang guru. Seperti halnya mengerjakan tugas dengan mencontek agar mendapatkan nilai yang bagus sehingga bisa terhindar dari ancaman sang guru.

Selasa, 17 Maret 2020

Konsep, Karakteristik, Tujuan, Manfaat dan Komponen E-Learning

Pengertian E-Learning
Secara umum, pengertian e-learning adalah suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar.

Secara sederhana, e-learning disebut dengan “Sistem Pembelajaran elektronik“.

e-Learning juga dapat didefinisikan sebagai penerapan teknologi informasi pada dunia pendidikan melalui kelas maya.

Atau e-learning dapat diartikan pemanfaatan atau penggunaan teknologi internet dan web untuk menciptakan pengalaman belajar.

Menurut Darin E. Hartley (Hartley, 2001)
E-Learning menurut Darin E. Hartley adalah suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lain.

Karakteristik E-Learning
Rosenberg (2001) menyatakan bahwa karakteristik E-Learning sifatnya jaringan, yang menjadikan dapat memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan dan sharing pembelajaran dan informasi.
Sedangkan menurut Nursalam (2008:135), karakteristik dari E-Learning yaitu:

Memanfaatkan jasa teknologi elektronik
Menggunakan keunggulan komputer (digital median dan komputer networks)
Memanfaatkan bahan ajar yang sifatnya mandiri (self learning materials) lalu selanjutnya disimpan di komputer, menjadikan bisa diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan dimana saja.
Menggunakan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemauan belajar dan hal-hal yang berhubungan dengan administrasi pendidikan bisa dilihat kapan saja di komputer.

Manfaat E-Learning
Adapun kegunaan atau manfaat dari proses belajar E-learning antara lain:

E-learning menawarkan flesibilitas dalam pemilihan waktu dan tempat untuk mengakses perjalanan.
Belajar mandiri, E-learning memberikan kesempatan untuk pembelajar secara mandiri memegang kendali terhadap keberhasilan belajar
Efisiensi biaya. E-learning menawarkan efisiensi biaya dalam hal ini administrasi penyelenggara, efisiensi penyediaan sarana dan fasilitas fisik dalam belajar dan efisiensi biaya untuk pembelajar merupakan biaya transportasi dan akomodasi.

Komponen E-Learning
Adapun komponen yang membentuk E-learning menurut Romisatriawahono (2008) adalah sebagai berikut:

Infrastruktur E-learning
Infrastruktur e-learning merupakan alat-alat yang digunakan dalam e-learning yang bisa dalam bentuk personal computer (PC), jaringan komputer, internet dan perlengkapan multimedia.

Didalamnya juga ada peralatan teleconference jika kita memberikan layanan synchronous learning yaitu proses pembelajaran terjadi disaat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui teleconference.

Sistem dan Aplikasi E-Learning
Sistem dan apilasi e-learning juga biasa dinamakan dengan Learning Management System (LMS). LMS merupakan sistem perangkat lunak atau software yang memvirtualisasikan prorses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan suatu program pelatihan, ruangan kelas dan kejadian secara online, proses e-learning, dan isi pelatihan (Ellis, 2009)

Tujuan E-Learning
Adapun macam-macam tujuan e-learning yaitu:

Untuk meningkatkan daya serap bagi para mahasiswa atas materi yang diajarkan.
Sebagai upaya dalam meningkatkan partisipasi aktif dari para mahasiswa.
Untuk meningkatkan kemampuan belajar mandiri.
Sebagai bentuk dalam peningkatan kualitas materi pembelajaran.
Untuk merangsang adanya pertumbuhan inovasi baru bagi para mahasiswa berdasarkan dengan bidangnya masing-masing.
Bertujuan menghadirkan pembelajaran yang berkesinambungan, artinya mahasiswa bisa belajar setiap saat, balk slang maupun malam hari, tanpa dibatasi waktu pertemuan.